Langsung ke konten utama

RINDU DI BULAN SEPTEMBER

Awal september kala itu merupakan moment dimana kita sadar bahwa sebentar lagi kita  akan berpisah.
Awal dimana kita tersadar bahwa waktu berjalan begitu cepatnya. Bahkan jika kita diberikan waktu tambahan rasanya tidak pernah merasa cukup untuk kebersamaan kita ini.

Kita sama-sama tersadar bahwa kita akan berpisah tapi kita pura-pura lupa untuk mengingat itu karena terlalu menyesakan.
Di waktu yang terbatas ini kita memanfaatkan untuk menikmati waktu yang tersisa.
Menghabiskan waktu berdiskusi denganmu merupakan salah satu hal yang paling aku suka.
Terkadang mengomentari topik tentang apapun dengan kesoktauan kita.
Kamu yang merasa tau banget itu kadang suka aku bully dan kalau kamu sudah mulai kesal kamu akan meraup wajahku.
Setelah itu hanya canda tawa yang terdengar.

Waktu perpisahan itu datang.
Rasanya aku ingin berteriak "aku gaamau berpisaaah".
Kamu memberikan aku semangat bahwa kita masih bisa bertemu.
Aku hanya bisa diam dan bergumam "tetap pasti rasanya tidak sama lagi"


Nyatanya setelah berbulan terlewati semesta belum berkonspirasi mempertemukan kita.
Aku disini hanya mampu menunggu konspirasi semesta.
Semoga saja semesta berpihak pada aku untuk bisa mempertemukanmu.

Rindu?
Sudah pasti ..
Caraku meredam rindu dengan merapalkan bait-bait doa untukmu.

Jakarta, 28 Desember 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok ... Judul               : Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok Penulis             : Muhammad Lili Nur Aulia Hal                  : 253 Halaman Penerbit           : Ihsanmedia.com             Atas dasar karunia Allah, lalu kebersamaan ini pun kita mulai karena Allah dan untuk Allah. Tidak ada yang lebih mulia daripada menyadari bahwa kebersamaan ini adalah murni karena karunia dan hidayah Allah. Tak ada yang lebih agung daripada menyadari bahwa kita memulai perjalanan ini betul-betul karena Allah dan bertujuan untuk menggapai ridha Allah.    ...

REVIEW NOVEL : Cinta di Ujung Sajadah

Judul : Cinta di Ujung Sajadah Penulis : Asma Nadia Hal : 291 halaman Penerbit : Republika "Ketika semua harapan menemui jalan buntu. Cinta berjuang. Mencari kekuatan dalam sujud-sujud panjang. Menelusuri jejak surga yang dirindukan hingga tuntas saat senja di madinah" "Berduan dengan cewek itu engga nyunnah. Jelek jelek dia kan menyandang nama Muhammad" (Hal 91) "Apapun kata orang, ibumu tetap ibu, sosok yang lebih dari berhak untuk mendapakan bakti dan kasih sayang anaknya, juga perhatianmu" (hal 190) "Ketika harapan begitu tipis. Ketika fisik begitu lelah. Ketika sebagai hamba, merasa tak berdaya. Ketika sekeliling begitu gelap dan tanpa cahaya. Ketika itu hanya Allah yang bisa memberi harapan" (hal 242) "Seburuk apapun yang kamu lakukan, Nak.... ingatlah kamu menyandang nama Muhammad" (hal 268) Gue kasih lima bintang๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ Sukak banget sama novel ini. Emang novel asma nadia itu selalu memiliki sihir tersen...

Review Novel : Catatan Hati di Setiap Doaku

Judul : Catatan Hati di Setiap Doaku Penulis : Asma Nadia, dkk Hal : 253 Halaman Doa adalah titik embun yang menjelma cahaya  manakala mimpimu gulita atau harapan tak menemukan jalannya (Asma Nadia) #Review Novel asma nadia memang tidak diragukan lagi. Karya karya nya mampu membuat para pembacanya ikut merasakan kejadian ditiap tiap kisahnya. Novel catatan hati di setiap doaku ini membuat gue teringat kembali betapa dahsyatnya kekuatan doa itu. Awal membaca cerita ini sudah membuat gue nangis merasa pilu. Paling berkesan yang menceritakan seorang istri yang masih tetap bertahan walaupun sang suami berselingkuh. Ujian dan cobaan berdatangan tapi si istri ini tetap bertahan dan berhusnudzon sama Allah. Tetap berdoa sama Allah agar suaminya suatu saat bisa bertaubat. Pihak keluarganya sudah meminta kepada si istri ini untuk ke orang pintar karena menurut keluarga mereka si suami sudah kena guna guna perempuan penggoda itu. Si istri ini tidak mau terpengaruh akan hal hal se...