Entah sudah berapa malam kamu tidak bersama kami lagi.
Aku sudah tidak menghitungkannya lagi.
Tapi bayangmu masih melekat kuat.
Puncaknya malam ini.
Lagi dan lagi kami rindu denganmu.
Kami masih terbayang keberadaanmu di tengah-tengah kami.
Masih terasa sekali di rumah ini jejak ceritamu.
Idul fitri tahun ini pun berbeda.
Ketika takbiran berkumandang tangis kami pecah menyadari kamu tidak bersama kami lagi.
Lebaran pertama tanpa formasi lengkap dengan tidak adanya dirimu.
Dan di tahun ini pula kami memiliki tradisi baru setelah sholat Ied yaitu mengunjungi makam dirimu.
Kami tetap menjalani rutinitas seperti biasanya.
Tapi kadang kala kami rindu rutinitas yang biasa kamu lakukan di 6 bulan belakangan.
Dimana setiap selasa dan jumat kamu akan ke rumah sakit.
Setiap pagi, siang, sore atau malam tangan kamu akan dikompres agar tidak membengkak suntikan cimino nya
Buat bit, telor, obat dokter adalah makanan wajib yang harus kamu konsumsi.
Tidak lupa air minum kurang dari 600ml yang harus kamu minum dalam sehari. Itu sudah termasuk air yang dikonsumsi didalam makanan.
Tidak lupa setiap malam pasti kamu akan didatangi vina sebagai hiburan kamu. Dan vina juga yang menjadi sahabat kecil kamu.
Satu lagi ketika kamu merasa sehatan kamu biasanya olahraga kecil jalan di depan rumah atau naik kereta mini sama vina.
Rutinitas itu semua tidak bisa kita rasakan lagi setelah kepergianmu.
Terbiasa 6 bulan kami ikut membantu rutinitas yang kamu lakukan ketika tidak kami lakukan seperti sepi kehilangan sekalinya.
Dan malam ini rindu itu datang kembali.
Ketika rindu ini datang dan menggebu sebuah perjumpaan tapi ada batas dunia yang telah berbeda maka yang bisa kulakukan hanya melangitkan doa untukmu.
Al Fatihah
Jakarta, 07 Juni 2020 | Salmah
Komentar
Posting Komentar