Langsung ke konten utama

Gagal (lagi)

Menjelang makan siang terdapat pesan masuk di emailku. Ketika aku buka ternyata sebuah email jawaban dari lamaran kerja yang beberapa hari lalu aku lamar. Ternyata hasilnya adalah aku tidak diterima bekerja di perusahaan tersebut. Sedih? pasti tapi senang juga. Entah apa yang aku rasakan saat ini. Ingin menangis tapi masih di kantor. Harus kutahan sampai nanti di rumah.

Okeee mari kita kerucutkan. 
Satu minggu lalu aku melihat digrup jurusan akuntansi ada seorang teman yang mengshare tentang lowongan kerja sebagai staff admin di perusahaan BAF. Kemudian aku mencari tau tentang perusahaan BAF ini. Ketika menemukan profil perusahaan BAF ternyata perusahaan tersebut bergerak dibidang pembiayaan kredit motor dan mobil. Waktu itu berfikir oke coba dulu aja toh ini bukan bank. Segeralah aku kirim CV ke alamat email yang tertera dibroadcast yang teman saya share. 

Pada tanggal 30 Desember ada telpon masuk ternyata dari perusahaan BAF tersebut menanyakan apakah bersedia untuk diinterview. Kami pun bersepakat untuk interview pada tanggal 06 Januari. 
Selepas pulang dari kantor aku mengabari kedua orang tuaku bahwa aku ada panggilan interview di perusahaan BAF dimana kantor perusahaan tersebut sangat dekat dari rumahku yang membuat orang tua ku sangat senang dan akan mendoakan agar aku keterima bekerja disana.

Hari itu tiba tanggal 06 januari. Aku sangat siap untuk interview pada siang itu. Aku samapi di perusahaan BAF pukul 12.30 dimana janjian interview pukul 13.00. Aku disuruh menunggu oleh satpam katanya nanti dipanggil. Selama menunggu itu ternyata ada kandidat lain yang juga akan diinterview dengan lowongan yang dilamar sama sepertiku. Setelah berkenalan ternyata kami satu almamater tetapi berbeda jurusan. 
Sekitar pukul 12.50 namaku dipanggil untuk melakukan interview di lantai 2.
Selama interview berlangsung aku menjawab dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh user. Selesai sekitar pukul 13.30. Tidak sampai satu jam setelah aku sampai rumah aku dihubungi oleh HRD BAF untuk melakukan psikotes pada tanggal 08 januari. 

Pada tanggal 08 januari ketika di lobby sudah banyak sekali orang yang ternyata juga sama ingin melakukan psikotes. Cukup lama aku menunggu akhirnya tes psikotes  dimulai. Ada beberapa tes psikotes yang aku kerjakan salah pada tipe tes raplin. 

Kemarin aku membuka aplikasi tumbrl dimana tulisan tersebut menceritakan tentang jual beli barang halal haram. Ketika membaca itu aku seperti tertampar. Seperti diingatkan tentang lamaran pekerjaan yang aku lamar adalah perusahaan pembiayaan yang mana pasti terdapat transaksi ribawi. membaca itu aku menangis, mengingat kecerobohan ku melamar di perusahaan. Aku langsung beristigfar memohon ampunan Allah dan memintan kebaikan.

Dan hari ini pengumuman lamaran pekerjaan tersebut diumumkan dan aku dinyatakan tidak diterima menjadi karyawan BAF. Ketik membaca pesan tersebut jujur ada sedih tapi senang juga.
Sekarang apa yang aku rasakan? Sedih mau nangis. Jujur tidak ada manusia yang mengingkan kegagalan. Tapi toh itu harus dihadapi dan bisa dijadikan pelajaran. Kegagalan tidak diterima bekerja bukan sekali saja yang aku rasakan. Mungkin ini cara Allah menjaga aku dari sesuatu hal yang tidak baik. Aku percaya dan aku yakin Allah pasti akan mengganti sesuatu hal yang lebih baik lagi, Waktunya kapan? hanya Allah yang tau. Yang penting aku udah berusaha dan berdoa. Ya Rabbi hanya kepada Engkau aku menyembah dan hanya kepada Engkau aku memohon pertolongan. Ya Allah berikan aku kebaikan dari semua perisitiwa yang aku alami, Ya Rabbi mampukan aku untuk mengambil semua hikmah dari kejadian ini, Ya Rabbi jangan tinggalkan aku sendirian, Ridhai setiap langkah kakiku berjalan. Ya Rabb Engkau yang Maha Tau, Engkau Dzat yang Maha Baik dan Engkau Dzat yang Maha memberi pertolongan. Aku percaya dan yakin pasti Engkau akan menggantikan sesuatu hal yang baik lagi. Ya Rabbi Ampunilah aku...

Jakarta, 10 Januari 2019 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok ... Judul               : Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok Penulis             : Muhammad Lili Nur Aulia Hal                  : 253 Halaman Penerbit           : Ihsanmedia.com             Atas dasar karunia Allah, lalu kebersamaan ini pun kita mulai karena Allah dan untuk Allah. Tidak ada yang lebih mulia daripada menyadari bahwa kebersamaan ini adalah murni karena karunia dan hidayah Allah. Tak ada yang lebih agung daripada menyadari bahwa kita memulai perjalanan ini betul-betul karena Allah dan bertujuan untuk menggapai ridha Allah.    ...

Tempat Pela Pela

Jadi dua hari ini gue melewati jalanan pinggir rel stasiun tanjung priuk untuk menuju ke rumbel. Biasanya kita kalau menuju rumbel itu naik angkot 04 dari stasiun tanjung priuk. Tapi kemarin kita mencoba untuk berjalan kaki menuju rumbel dengan melewati rumah rumah di sepanjang pinggir rel. Nah  sebelumnya kita memang sudah diceritain kalau di pinggir rel yang deket stasiun itu ada tempat tempat kalo malem itu buat melakukan asusila kaya psk gitu. Nah tapi kita enggak pernah melihat langsung. Kemarin kita melihat langsung tempat itu. Awalnya sempat takut lewat pinggir rel itu. Takut terkena palak dan ada orang iseng. Tapi bismillah kita bertiga lewat situ. Temen gue si nisa udah pernah lewat situ. Tapi gue dan sipa belum pernah lewat situ. Sepanjang perjalanan kita melewati ada sebuah kamar kamar kecil berpetak petak disana. Gue sempet melirik kearah sana, dan tempatnya itu kecil banget. Terus dibenak gue sempat mikir "jangan jangan ini tempat yang banyak kaka kaka ceritain, ...

Review Novel : Catatan Hati di Setiap Doaku

Judul : Catatan Hati di Setiap Doaku Penulis : Asma Nadia, dkk Hal : 253 Halaman Doa adalah titik embun yang menjelma cahaya  manakala mimpimu gulita atau harapan tak menemukan jalannya (Asma Nadia) #Review Novel asma nadia memang tidak diragukan lagi. Karya karya nya mampu membuat para pembacanya ikut merasakan kejadian ditiap tiap kisahnya. Novel catatan hati di setiap doaku ini membuat gue teringat kembali betapa dahsyatnya kekuatan doa itu. Awal membaca cerita ini sudah membuat gue nangis merasa pilu. Paling berkesan yang menceritakan seorang istri yang masih tetap bertahan walaupun sang suami berselingkuh. Ujian dan cobaan berdatangan tapi si istri ini tetap bertahan dan berhusnudzon sama Allah. Tetap berdoa sama Allah agar suaminya suatu saat bisa bertaubat. Pihak keluarganya sudah meminta kepada si istri ini untuk ke orang pintar karena menurut keluarga mereka si suami sudah kena guna guna perempuan penggoda itu. Si istri ini tidak mau terpengaruh akan hal hal se...