Aku mengakui bahwa ternyata keresahan yang aku rasakan akhir-akhir ini karna bentuk rasa kehilanganku yang tidak bertemu denganmu lagi.
Bisa saja suatu saat diluar sana kita akan bertemu. Tapi kemungkinan itu persentase nya kecil sekali.
Aku merasakan sangat kehilangan karena baru saja memulai perkenalan denganmu tapi karena keadaan harus juga cepat mengakhirinya.
Rasanya telah lama aku tidak merasakan hal seperti ini. Hati yang bersorak ketika melihat sosokmu ada dalam jangkauanku. Berdebar ketika harus menatap matamu yang tajam. Dan caramu ketika memulai percakapan dengan ku memiliki panggilan yang unik.
Tak banyak kenangan yang aku punya saat bersamamu. Maka ketika harus berpisah aku merasakan kehilangan. Dan kegalauan yang kurasakan akhir-akhir ini karena tak berjumpa kembali denganmu.
Bisa saja aku memulai percakapan melalui whatsapp tapi nyaliku tak seberani itu. Rasa malu yang menyelimutiku membuat aku enggan untuk memulai chatingan denganmu.
Terkadang aku masih berandai-andai perihal pertemuan kita. Banyak penyesalan juga kenapa ketika aku masih berkesempatan bertemu denganmu tidak memanfaatkan itu. Tapi buat apa juga aku memikirkan penyesalan dan berandai-andai toh itu sudah berlalu dan tidak bisa mengubah apa-apa. Akupun bersyukur diberi kesempatan untuk bisa bertemu dengan orang sepertimu.
Aku berharap suatu waktu kita bisa bertemu kembali dan mengobrol lama. Ataupun barangkali kau mau mengechat aku duluan, menanyakan kabar misalnya.
Dan perihal perasaan ini, dengan berjalannya waktu bisa saja akan menghilang begitu saja. Tapi saat ini yang aku rasakan rindu dan kehilangan.
Sehat selalu yaa kau disana.
Jakarta, 29 Juli 2021 | Salmah
Komentar
Posting Komentar