Langsung ke konten utama

Pengakuan Rasa

Aku mengakui bahwa ternyata keresahan yang aku rasakan akhir-akhir ini karna bentuk rasa kehilanganku yang tidak bertemu denganmu lagi. 

Bisa saja suatu saat diluar sana kita akan bertemu. Tapi kemungkinan itu persentase nya kecil sekali. 

Aku merasakan sangat kehilangan karena baru saja memulai perkenalan denganmu tapi karena keadaan harus juga cepat mengakhirinya.

Rasanya telah lama aku tidak merasakan hal seperti ini. Hati yang bersorak ketika melihat sosokmu ada dalam jangkauanku. Berdebar ketika harus menatap matamu yang tajam. Dan caramu ketika memulai percakapan dengan ku memiliki panggilan yang unik. 

Tak banyak kenangan yang aku punya saat bersamamu. Maka ketika harus berpisah aku merasakan kehilangan. Dan kegalauan yang kurasakan akhir-akhir ini karena tak berjumpa kembali denganmu.

Bisa saja aku memulai percakapan melalui whatsapp tapi nyaliku tak seberani itu. Rasa malu yang menyelimutiku membuat aku enggan untuk memulai chatingan denganmu. 

Terkadang aku masih berandai-andai perihal pertemuan kita. Banyak penyesalan juga kenapa ketika aku masih berkesempatan bertemu denganmu tidak memanfaatkan itu. Tapi buat apa juga aku memikirkan penyesalan dan berandai-andai toh itu sudah berlalu dan tidak bisa mengubah apa-apa. Akupun bersyukur diberi kesempatan untuk bisa bertemu dengan orang sepertimu. 

Aku berharap suatu waktu kita bisa bertemu kembali dan mengobrol lama. Ataupun barangkali kau mau mengechat aku duluan, menanyakan kabar misalnya. 

Dan perihal perasaan ini, dengan berjalannya waktu bisa saja akan menghilang begitu saja. Tapi saat ini yang aku rasakan rindu dan kehilangan.

Sehat selalu yaa kau disana.


Jakarta, 29 Juli 2021 | Salmah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok ... Judul               : Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok Penulis             : Muhammad Lili Nur Aulia Hal                  : 253 Halaman Penerbit           : Ihsanmedia.com             Atas dasar karunia Allah, lalu kebersamaan ini pun kita mulai karena Allah dan untuk Allah. Tidak ada yang lebih mulia daripada menyadari bahwa kebersamaan ini adalah murni karena karunia dan hidayah Allah. Tak ada yang lebih agung daripada menyadari bahwa kita memulai perjalanan ini betul-betul karena Allah dan bertujuan untuk menggapai ridha Allah.    ...

REVIEW NOVEL : Cinta di Ujung Sajadah

Judul : Cinta di Ujung Sajadah Penulis : Asma Nadia Hal : 291 halaman Penerbit : Republika "Ketika semua harapan menemui jalan buntu. Cinta berjuang. Mencari kekuatan dalam sujud-sujud panjang. Menelusuri jejak surga yang dirindukan hingga tuntas saat senja di madinah" "Berduan dengan cewek itu engga nyunnah. Jelek jelek dia kan menyandang nama Muhammad" (Hal 91) "Apapun kata orang, ibumu tetap ibu, sosok yang lebih dari berhak untuk mendapakan bakti dan kasih sayang anaknya, juga perhatianmu" (hal 190) "Ketika harapan begitu tipis. Ketika fisik begitu lelah. Ketika sebagai hamba, merasa tak berdaya. Ketika sekeliling begitu gelap dan tanpa cahaya. Ketika itu hanya Allah yang bisa memberi harapan" (hal 242) "Seburuk apapun yang kamu lakukan, Nak.... ingatlah kamu menyandang nama Muhammad" (hal 268) Gue kasih lima bintang🌟🌟🌟🌟🌟 Sukak banget sama novel ini. Emang novel asma nadia itu selalu memiliki sihir tersen...

Mereflesikan Diri

Sesekali ketika berkumpul tidak melulu harus membahas hal yang menguras tenaga. Terkadang kita butuh berkumpul hanya untuk merefresh otak, mengumpulkan energi positif dan menyatukan tujuan yang telah kita sematkan. Itu akan mempengaruhi terhadap apa yang kedepannya akan kita jalankan. Membahas hal yang tidak penting sekalipun itu dapat sejenak menghilangkan kejenuhan rutinitas yang kita jalankan. Atas dasar yang sama yaitu kepenatan dan kelelahan rutinitas yang dijalankan, kita berusaha untuk saling menghibur satu sama lain. Saling menguatkan dengan cara melemparkan guyonan sederhana yang kadang hal receh sekalipun mampu membut diri ini terhibur. Efeknya apa setelah hal itu? Kita memiliki energi full kembali dan kita merasa tidak sendirian karena kita memiliki teman-teman yang sama juga merasakan apa yang kita rasakan. Kemudian menjadi fokus dengan tujuan awal kita. Sesekali patut dicoba. Jakarta 10 November 2018 | Salmah