Langsung ke konten utama

Resign

Akhirnya hari ini tiba. Hari dimana aku memutuskan untuk resign.

Dengan segala pertimbangan dan resiko telah aku pikirkan.


Aku tau dimasa pandemi seperti sekarang bukan sesuatu hal yang mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Terlebih ketika aku memutuskan resign aku belum memiliki pengganti pekerjaan baru .

Aku memahami dan akan menerima jika banyak menyayangkan keputusan yang aku buat ini.

Tapi aku percaya rezeki itu tidak pernah tertukar.

Jika Allah sudah menakdirkan rezeki untuk hambaNya maka tetap sampai ke para hambaNya bagaimanapun caranya.

Begitu pula perihal resign ini. Aku memutuskan resign dengan keputusan yang telah mantap untuk mengakhiri dari sesuatu yang Allah tidak sukai. 

Aku percaya ketika kita meninggalkan sesuatu yang tidak Allah sukai pasti nanti Allah akan mengganti yang lebih baik lagi. Aku percaya itu.


Dengan keyakinan yang kuat setelah lama bergumul dengan hati akhirnya aku tekatkan resign karna Allah. Aku resign agar aku lebih taat menjalankan perintah Allah.

Semoga dengan keputusan yang aku jalani ini mendatangkan kebaikan, kemudahan dan pertolongan dari Allah.


Kepada diriku, terimakasih untuk jalan yang sudah kau tempuh selama ini. Terimakasih telah membuat keputusan yang tepat. Mungkin kedepannya akan ada bermunculan rasa kekhawatiran tapi ingatlah kembali niatMu untuk taat menjalankan perintah Allah. InsyaAllah akan ada jalan dan solusi yang Allah berikan.

Wahai diriku teruslah yakin pertolongan Allah akan datang. Terus andalkan Allah, serahkan segala urusan kepada Allah. Tugasmu adalah ikhtiar sekuat tenaga dan berdoa meminta kepada Allah. Jangan bersedih tenang saja ada Allah selalu bersamamu. Jika rasa takut dan sedih datang menghampirimu adukanlah ke Allah. Langitkan doa-doa kepada Allah tentang semua permasalahan yang sedang kau hadapi. Yakinlah Allah akan mengabulkan doa-doamu.


Ya Rabbi Tuhan semesta alam di muka bumi ini. Dzat yang Maha hidup, Dzat yang Merajai bumi ini, dzat yang Maha pemurah dan penyayang, Dzat yang Maha kaya dan dzat yang Maha memberi petolongan.

Ya Rabbi aku percaya semua keputusan yang aku buat ini pasti sudah dalam ketetapan yang Engkau buat.

Ya Rabbi terimakasih untuk hidayah yang Kau berikan kepadaku. Tanpa rahmat dan kasih sayangMu aku tak mungkin bisa melangkah sampai sejauh ini.

Ya Rabbi Engkau Dzat yang Maha mengetahui segalanNya bimbing aku yang Rabb untuk berada dijalan yang luruskan. Berikan aku pertolonganMu ya Rabb.

Ya Rabbi aku percaya dan yakin pasti Engkau akan menggantikan yang lebih baik dari semua ini.

Ya Rabbi aku percaya dan yakin Engkau akan mengabulkan doa-doa yang aku langitkan kepadaMu.

Ya Rabbi Engkau Dzat yang Maha Kuat sedangkan aku lemah, kuatkan aku yang Rabb untuk istiqomah berada dijalanMu. Kuatkan imanku untuk selalu sabar dan syukur dalam segala kejadian yang menimpaku.

Hanya engkau ya Rabb satu-satuNya yang bisa memberikan pertolongan.


Hasbunallah wa ni'mal wakil ni'mal maulaa wa ni'ma nashir, laa haula walaquwwata illah billahil 'aliyul adzim. 



Jakarta, 23 Maret 2021 | Salmah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok ... Judul               : Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok Penulis             : Muhammad Lili Nur Aulia Hal                  : 253 Halaman Penerbit           : Ihsanmedia.com             Atas dasar karunia Allah, lalu kebersamaan ini pun kita mulai karena Allah dan untuk Allah. Tidak ada yang lebih mulia daripada menyadari bahwa kebersamaan ini adalah murni karena karunia dan hidayah Allah. Tak ada yang lebih agung daripada menyadari bahwa kita memulai perjalanan ini betul-betul karena Allah dan bertujuan untuk menggapai ridha Allah.    ...

REVIEW NOVEL : Cinta di Ujung Sajadah

Judul : Cinta di Ujung Sajadah Penulis : Asma Nadia Hal : 291 halaman Penerbit : Republika "Ketika semua harapan menemui jalan buntu. Cinta berjuang. Mencari kekuatan dalam sujud-sujud panjang. Menelusuri jejak surga yang dirindukan hingga tuntas saat senja di madinah" "Berduan dengan cewek itu engga nyunnah. Jelek jelek dia kan menyandang nama Muhammad" (Hal 91) "Apapun kata orang, ibumu tetap ibu, sosok yang lebih dari berhak untuk mendapakan bakti dan kasih sayang anaknya, juga perhatianmu" (hal 190) "Ketika harapan begitu tipis. Ketika fisik begitu lelah. Ketika sebagai hamba, merasa tak berdaya. Ketika sekeliling begitu gelap dan tanpa cahaya. Ketika itu hanya Allah yang bisa memberi harapan" (hal 242) "Seburuk apapun yang kamu lakukan, Nak.... ingatlah kamu menyandang nama Muhammad" (hal 268) Gue kasih lima bintang🌟🌟🌟🌟🌟 Sukak banget sama novel ini. Emang novel asma nadia itu selalu memiliki sihir tersen...

Mereflesikan Diri

Sesekali ketika berkumpul tidak melulu harus membahas hal yang menguras tenaga. Terkadang kita butuh berkumpul hanya untuk merefresh otak, mengumpulkan energi positif dan menyatukan tujuan yang telah kita sematkan. Itu akan mempengaruhi terhadap apa yang kedepannya akan kita jalankan. Membahas hal yang tidak penting sekalipun itu dapat sejenak menghilangkan kejenuhan rutinitas yang kita jalankan. Atas dasar yang sama yaitu kepenatan dan kelelahan rutinitas yang dijalankan, kita berusaha untuk saling menghibur satu sama lain. Saling menguatkan dengan cara melemparkan guyonan sederhana yang kadang hal receh sekalipun mampu membut diri ini terhibur. Efeknya apa setelah hal itu? Kita memiliki energi full kembali dan kita merasa tidak sendirian karena kita memiliki teman-teman yang sama juga merasakan apa yang kita rasakan. Kemudian menjadi fokus dengan tujuan awal kita. Sesekali patut dicoba. Jakarta 10 November 2018 | Salmah