Langsung ke konten utama

Ketika Hal Tak Terduga Menghampiri

Ketika sesuatu hal yang tak terduga itu datang menghampiri memang membuat kita enggak nyaman. Karena melesat dari perkiraan yang kita rencanakan. Berfikir ulang untuk merencanakan yang baru lagi. Sedih, bingung, terkejut ekspersi yang spontanitas dirasakan. Karena artinya kita perlu effort untuk menata ulang kembali.
Belum lagi rasa penyeselan yang menyelimuti diri ini. Penyesalan yang teringang di kepala "seandainya gue lakuin ini" "seandainya gue lebih hati-hati dan cermat" dst. 

Tentunya jika terus menerus menyesali yang ada hanya akan menyalahkan diri sendiri. Mari berfikir merenungi untuk mengikhlaskan. Bahwa segala sesuatu yang terjadi ini pasti sudah ketetapan Allah. Yakinlah Allah akan ganti yang lebih baik lagi.

Bisa apa lagi selain mengikhlaskan dan menerima. Memikirkan terus menerus dan menyesali tentu tidak akan mengembalikan yang sudah terjadi. 
Emang sabar dan ikhlas sudah jalan yang paling benar. Ketenangan akan kita dapat jika kita memahami dan menerima takdir yang ditetapkan untuk kita. Tidak mudah itu pasti. Tapi perlu kita paksakan untuk belajar memahami tentang ikhlas dan penerimaan. 
Bisa ditambahkan dengan rasa syukur. Jika rasa syukur kita terapkan lengkaplah sudah perasangka kita ke Allah bahwa Allah itu Maha Baik. Allah itu perencana terbaik untuk setiap hambaNya. 

Aku pun masih terus belajar belajar dan belajar untuk bisa terus memahami dan menerima segala ketetapan yang Allah berikan untukku. Ikhlas, sabar dan syukur adalah tiga kata yang terus aku upayakan untuk diterapkan dalam hidupku. Untuk aku, kamu dan kita semua semoga bisa dapat menerapkan hal itu. 

Selamat bertumbuh 

Jakarta, 25 Juli 2020 | Salmah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok ... Judul               : Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok Penulis             : Muhammad Lili Nur Aulia Hal                  : 253 Halaman Penerbit           : Ihsanmedia.com             Atas dasar karunia Allah, lalu kebersamaan ini pun kita mulai karena Allah dan untuk Allah. Tidak ada yang lebih mulia daripada menyadari bahwa kebersamaan ini adalah murni karena karunia dan hidayah Allah. Tak ada yang lebih agung daripada menyadari bahwa kita memulai perjalanan ini betul-betul karena Allah dan bertujuan untuk menggapai ridha Allah.    ...

REVIEW NOVEL : Cinta di Ujung Sajadah

Judul : Cinta di Ujung Sajadah Penulis : Asma Nadia Hal : 291 halaman Penerbit : Republika "Ketika semua harapan menemui jalan buntu. Cinta berjuang. Mencari kekuatan dalam sujud-sujud panjang. Menelusuri jejak surga yang dirindukan hingga tuntas saat senja di madinah" "Berduan dengan cewek itu engga nyunnah. Jelek jelek dia kan menyandang nama Muhammad" (Hal 91) "Apapun kata orang, ibumu tetap ibu, sosok yang lebih dari berhak untuk mendapakan bakti dan kasih sayang anaknya, juga perhatianmu" (hal 190) "Ketika harapan begitu tipis. Ketika fisik begitu lelah. Ketika sebagai hamba, merasa tak berdaya. Ketika sekeliling begitu gelap dan tanpa cahaya. Ketika itu hanya Allah yang bisa memberi harapan" (hal 242) "Seburuk apapun yang kamu lakukan, Nak.... ingatlah kamu menyandang nama Muhammad" (hal 268) Gue kasih lima bintang🌟🌟🌟🌟🌟 Sukak banget sama novel ini. Emang novel asma nadia itu selalu memiliki sihir tersen...

Mereflesikan Diri

Sesekali ketika berkumpul tidak melulu harus membahas hal yang menguras tenaga. Terkadang kita butuh berkumpul hanya untuk merefresh otak, mengumpulkan energi positif dan menyatukan tujuan yang telah kita sematkan. Itu akan mempengaruhi terhadap apa yang kedepannya akan kita jalankan. Membahas hal yang tidak penting sekalipun itu dapat sejenak menghilangkan kejenuhan rutinitas yang kita jalankan. Atas dasar yang sama yaitu kepenatan dan kelelahan rutinitas yang dijalankan, kita berusaha untuk saling menghibur satu sama lain. Saling menguatkan dengan cara melemparkan guyonan sederhana yang kadang hal receh sekalipun mampu membut diri ini terhibur. Efeknya apa setelah hal itu? Kita memiliki energi full kembali dan kita merasa tidak sendirian karena kita memiliki teman-teman yang sama juga merasakan apa yang kita rasakan. Kemudian menjadi fokus dengan tujuan awal kita. Sesekali patut dicoba. Jakarta 10 November 2018 | Salmah