Ketika terjebak dalam kemacetan aku bisa melihat aktivitas manusia diluar sana di jendela bus kota.
Ada tukang ojek online yang sedang membawa penumpangnya.
Ada supir bus angkot yang mengklakson untuk memanggil penumpang.
Ada pengendara mobil pribadi yang menikmati suara radio didalam mobil
Ada pejalan kaki yang jalan tergesa-gesa menghindari teriknya matahari.
Ada pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang terotoar jalan.
Ada pengamen yang menyenandukan lagu dengan suara pas-pasan nya di lampu merah.
Ada loper koran yang menawarkan koran ke tiap kendaraan yang berhenti di lampu merah.
Ada pedagang asongan yang menawarkan dagangannya.
Dan masih banyak sekali aktivitas yang terlihat dari jendela bus kota.
Caraku membunuh waktu ketika terjebak kemacetan seperti itu dengan melihat aktivitas manusia di jendela bus kota.
Dari sana aku bisa banyak sekali belajar tentang kesabaran, rasa syukur dan perjuangan.
Ambil contoh tukang loper koran. Di jaman yang sudah serba digital berapa banyak orang yang saat ini mencari berita dengan membaca koran? Tapi tukang loper koran tetap berusaha menjajakan korannya berharap masih ada yang mau membeli koran.
Jika kita mau berfikir sedikit sebenarnya banyak hikmah yang bisa kita ambil ketika terkungkung didalam kemacetan.
Dibandingkan dengan mengeluh hanya capek badan dan fikiran lebih baik merenung sedikit mengambil hikmah didalam kemacetan
Dengan begitu lelah yang kita rasakan bisa sedikit berkurang dengan mengambil hikmah dan pelajaran disetiap perjalanan kita.
Jakarta, 16 November 2019 | Salmah
Komentar
Posting Komentar