Langsung ke konten utama

Doa

Sore tadi hujan turun dengan cukup deras.
Disaat itu aku sedang bercengkrama dengan teman-temanku. 
Seorang teman mengingatkan kepada kami untuk berdoa karena salah satu waktu mustajab itu ketika hujan turun.
Aku terdiam.
Dalam hati aku berdoa ketika turun hujan dan satu pintaku yang selalu kuulang-ulang disetiap doaku.
Temanku yang lain pun juga melakukan hal yang sama merapalkan doa dengan hajatnya masing-masing.

Tak lama adzan magrib berkumandang.
Kami bergegas mencari musholla untuk melaksanakan sholat magrib.
Selepas sholat magrib kami memutuskan makan bakso.
Sambil bercengkrama dengan teman-temanku hp ku bergetar ada sms masuk.
Ketika ku baca isi pesan tersebut adalah jawaban dari doaku yang aku panjatkan ketika turun hujan tadi.
Aku terdiam.
Bingung...
Tak tau harus apa...
Kalimat syukur aku ucapkan dalam hati. Tapi masih ada yang mengganjal.
Ku tarik napas perlahan.
Aku memutuskan untuk mengabaikan sms tersebut untuk fokus makan terlebih dahulu.

Di dalam perjalanan aku memikirkan lagi.
Ini adalah hal yang aku tunggu--tunggu. Tiap malam aku meminta kepada Rabb-ku untuk hal ini.
Tapi ketika Allah mengabulkan aku bingung. Syok tidak menyangka.
Seperti mimpi. Entahlah. Tapi aku sangat bersyukur. Atas izin Allah. Atas Pertolongan Allah. Allah kabulkan doaku.

Ya Rabb jika ini merupakan salah satu rezeki yang Engkau tetapkan untuk diriku. Mudahkan ya Rabb. Bimbing hamba ya Rabb. Karena tanpa petunjuk dan pertolongan-Mu aku tak bisa apa-apa.
Ya Rabbi kuatkan aku ...
Ya Rabbi mudahkan dan lancarkan ...
Ya Rabbi bimbing aku beri aku petunjuk-Mu ...
Ya Rabbi ridhai untuk jalan yang sedang aku tapaki ini ...

Segala Puji Bagi Allah Tuhan Semesta Alam
Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah


Jakarta, 21 November 2019 | Salmah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok ... Judul               : Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok Penulis             : Muhammad Lili Nur Aulia Hal                  : 253 Halaman Penerbit           : Ihsanmedia.com             Atas dasar karunia Allah, lalu kebersamaan ini pun kita mulai karena Allah dan untuk Allah. Tidak ada yang lebih mulia daripada menyadari bahwa kebersamaan ini adalah murni karena karunia dan hidayah Allah. Tak ada yang lebih agung daripada menyadari bahwa kita memulai perjalanan ini betul-betul karena Allah dan bertujuan untuk menggapai ridha Allah.    ...

REVIEW NOVEL : Cinta di Ujung Sajadah

Judul : Cinta di Ujung Sajadah Penulis : Asma Nadia Hal : 291 halaman Penerbit : Republika "Ketika semua harapan menemui jalan buntu. Cinta berjuang. Mencari kekuatan dalam sujud-sujud panjang. Menelusuri jejak surga yang dirindukan hingga tuntas saat senja di madinah" "Berduan dengan cewek itu engga nyunnah. Jelek jelek dia kan menyandang nama Muhammad" (Hal 91) "Apapun kata orang, ibumu tetap ibu, sosok yang lebih dari berhak untuk mendapakan bakti dan kasih sayang anaknya, juga perhatianmu" (hal 190) "Ketika harapan begitu tipis. Ketika fisik begitu lelah. Ketika sebagai hamba, merasa tak berdaya. Ketika sekeliling begitu gelap dan tanpa cahaya. Ketika itu hanya Allah yang bisa memberi harapan" (hal 242) "Seburuk apapun yang kamu lakukan, Nak.... ingatlah kamu menyandang nama Muhammad" (hal 268) Gue kasih lima bintang🌟🌟🌟🌟🌟 Sukak banget sama novel ini. Emang novel asma nadia itu selalu memiliki sihir tersen...

Mereflesikan Diri

Sesekali ketika berkumpul tidak melulu harus membahas hal yang menguras tenaga. Terkadang kita butuh berkumpul hanya untuk merefresh otak, mengumpulkan energi positif dan menyatukan tujuan yang telah kita sematkan. Itu akan mempengaruhi terhadap apa yang kedepannya akan kita jalankan. Membahas hal yang tidak penting sekalipun itu dapat sejenak menghilangkan kejenuhan rutinitas yang kita jalankan. Atas dasar yang sama yaitu kepenatan dan kelelahan rutinitas yang dijalankan, kita berusaha untuk saling menghibur satu sama lain. Saling menguatkan dengan cara melemparkan guyonan sederhana yang kadang hal receh sekalipun mampu membut diri ini terhibur. Efeknya apa setelah hal itu? Kita memiliki energi full kembali dan kita merasa tidak sendirian karena kita memiliki teman-teman yang sama juga merasakan apa yang kita rasakan. Kemudian menjadi fokus dengan tujuan awal kita. Sesekali patut dicoba. Jakarta 10 November 2018 | Salmah