Kereta terakhir hanya sampai pukul 19.00.
Dipergelangan tangan jarum jam menunjukkan angka 18.50.
Kami serempak terdiam. Fokus merapalkan doa yang sama yaitu angkot tujuan stasiun segera tiba.
Dari kejauhan terlihat angkot yang kita nanti datang. Buru-buru kami menaikinya.
Didalam angkot kami terus merapalkan doa agar tidak tertinggal kereta terakhir.
Jarum jam menunjukkan angka 18.57.
Matilah jika tertinggal kereta terakhir.
Tepat angkot berhenti di depan stasiun. Kami berlarian tergopoh gopoh berharap kereta terakhir masih ada.
Dari kejauhan satpam melihat kami sambil meneriakan "LARI BURUAN UDAH MAU JALAN".
Buru buru kami mengetap kartu.
Happ! Kami berhasil!
Dengan napas yang memburu seperti lari marathon kami saling lirik kemudian tertawa terbahak.
Jakarta, 10 Oktober 2019 | Salmah
Komentar
Posting Komentar