Kulirik jam dipergelangan tanganku menunjukkan pukul 10.25. Peluh keringat mengucur di sekitar pelipis. Sudah sekitar 25 menit aku menunggu kereta yang tak kunjung tiba. Padahal aku sedang terburu-buru ingin menghadiri sahabatku yang sidang hari ini. Sambil menyeka keringat aku tengok kiri dan kanan ternyata banyak orang yang bernasib sama sepertiku menunggu kereta yang tak kunjung datang.
Petugas kereta mengumumkan bahwa kereta yang akan aku tuju sudah berangkat dari citayam. Baiklah tidak akan lama lagi berarti. Sibuk membaca whatsapp tiba-tiba pundak kiriku ada yang menepuk. Reflek aku menengok.
"Hai" kata pertama yang terucap dari orang yang menepuk barusan.
"E-lo? lo naik krl juga?" Jawabku sedikit terkejut.
"Gue emang setiap hari naik krl, tapi kok gue gak pernah ketemu lu ya?" Tanya dia heran.
"Gue biasanya emang gak pernah naik dari stasiun ini tadi karena abang gojeknya salah jalan jadi nyari stasiun yang terdekat"
"Ohhh pantesan gue enggak pernah liat atau berpapasan sama lu di stasiun sini".
"Jarang banget sih gue naik dari stasiun ini bisa dihitung jari. Lagian juga yang naik krl kan bukan satu atau dua orang tapi banyaaak hehehe."
"Hehehe iyak juga si mungkin sekarang semesta sedang berkonspirasi mempertemukan kita".
Aku pura-pura tak mendengarkan ucapan dia yang terakhir. Aku sedang menata hatiku yang bergemuruh karena kejutan barusan. Bertemu dia yang sudah lama sekali tidak bertemu. Aku sangat tidak menyangka bisa bertemu dengan dia disini. Yang awalnya aku kesal karena abang gojek yang aku tumpangi salah jalan membuat aku harus turun di stasiun yang berbeda dari biasanya. Tapi berkat abang gojek itu juga aku bisa bertemu dia kembali.
Tak lama suara pengumuman terdengar memberitahukan kereta akan tiba.
"Ayoo .." ajakmu.
"Belum datang juga keretanya"
"Lu gak liat banyak orang noh, ayoo siap-siap berebutan masuk".
"Hmmmm ..."
"Tengilnya masih sama" ucapku dalam hati.
Tak lama dari kejauhan kereta mulai terlihat dan aku bergegas mengikuti dia.
Bersambung ....
Jakarta, 30 Juli 2019 | Salmah
*cerita ini hanyalah fiktif belaka
Komentar
Posting Komentar