REVIEW NOVEL
#BERHENTIDIKAMU
Judul : #BERHENTIDIKAMU
Hal : 277 Halaman
Penulis : dr. Gia Pratama
Penerbit : Mizania
Sinopsis
“Tuhan,
semoga Engkau setuju bahwa saya sudah cukup usia untuk mengemban tanggung jawa
lebih.
Bukan
hanya tanggung jawab kepada diri saya saja, tapi juga kepada seseorang yang
Engkau percayai kepada saya hatinya...
Entah
siapa dia.
Berikan
petunjuk kepada siapa hati ini harus menjaga ...
Saya
siap menjaganya ...
dia
yang entah ada dimana saat ini, yang akan kau titipkan untuk menjadi istri saya
...”
Aku
sempat menjadi manusia yang kecewa dengan takdir.
Tentang
sesuatu yang kuinginkan, tentang dia yang selama ini memenuhi relung hati.
Kepergiannya
menghancurkan semua harapan.
Tapi,
dunia berputar dengan cepat saat aku sadar.
Jika
menerima takdir ini adalah hal yang paling benar.
Saat
itu pula aku menemukan ketenangan jiwa,
Poros
yang sebenarnya Tuhan telah gariskan untukku.
Rasa
sakit yang harus kudapatkan,
Menempa
hati menjadi pemilik hak cintanya.
Dan,
saat itu juga aku dipertemukan dengan belahan jiwa yang sesungguhnya.
Berawal
dari nonton wawancara dr. Gia Pratama di youtube membahas tentang buku yang
beliau tulis, gue langsung penasaran untuk membeli buku tersebut. Gue membeli
buku secara online senin tanggal 04 januari 2019 sampai di rumah gue itu selasa
sore jam 3 tanggal 05 januari 2019. Aseli sih ini pengiriman tercepat pertama
kali gue rasain selama gue pesan buku secara online. Selesai membaca bukunya
rabu jam setengah satu dini hari. Oke itu awal mula gue ceritain proses menuju
gue membaca buku ini.
Buku
ini berkisah tentang perjalanan dokter gia dalam menjemput calon istri yang
sebelum menemukan belahan jiwannya itu dokter gia mengalami perjalanan cinta
yang cukup menyakitkan. Berawal dari keinginan dokter gia untuk segera bertemu
dengan jodohnya, dokter gia melakukan ikhtiar untuk menemuka jodohnya dengan
melakukan perjalanan umroh yang diniatkan salah satunya ingin berdoa untuk
segera bertemu dengan jodohnya. Dalam perjalanan umrohnya dokter gia bertemu
dengan perempuan cantik yang bernama elsa. Kebetulan elsa ini satu biro travel
dengan dokter gia juga. Selama di makkah dan madinah dokter gia mencuri-curi
waktu untuk bisa berkenalan dengan elsa. Walaupun tidak dengan gencar
berkenalannya karena disini dia niatkan untuk beribadah.
Komunikasi
mereka berlanjut, setelah kembali ke tanah air dokter gia sudah mendapatkan
nomor telpon elsa. Dengan penuh pertimbangan akhirnya dokter gia menghubungi
elsa. Dayung bersambut ternyata elsa merespon baik. Mengalirlah komunikasi
mereka dengan bertemu langsung. Dokter gia merasa menyambung ketika mengobrol
dengan elsa dan terbesit dipikiran dokter gia apakah ini jawaban dari
doa-doanya bahwa elsa merupakan jodohnya?. Dokter gia menampik ini terlalu dini
kalau menebak ini dinamakan cinta. Dokter gia diberi kesempatan untuk bertamu
ke rumah elsa yang dimana rumah elsa yang begitu besar dan megah. Disitu dokter
gia merasa tidak pede. Hubungan mereka terus berlanjut dan dokter gia
memutuskan untuk menyatakan cinta ke elsa. Dokter gia menyatakan cinta di
puncak pada malam jumat disitu elsa menerima cinta dokter gia.
Perjalanan
cinta mereka berjalan dengan baik. Obrolan yang nyambung antara satu dengan
yang lain. Terlebih ternyata elsa juga pecinta bola yang membuat dokter gia
semakin bahagia ketika memulai obrolan dengan elsa. Suatu waktu dokter gia
mengusulkan kepada ayah dan ibunya untuk liburan ke eropa bersama keluarga
elsa. Keluarga dokter setuju saja untuk hal itu. Kemudian dokter gia mencoba
bertanya ke keluarga elsa untuk berlibur bersama ke eropa dan mereka setuju.
Dokter gia bahagia sekali. Dia sudah membayangkan akan bisa melamar elsa di
eropa. Bermesraan bersama. Dokter gia sudah mempersiapkan seluruh keperluannya
untuk ke eropa. Tetapi satu bulan sebelum kepergian mereka ke eropa, dokter gia
dan elsa kurang komunikasi karena sama sama sibuk dengan pekerjaan
masing-masing. Bahkan ketika dokter gia menelpon elsa untuk menceritakan
kejadian luar biasa yang dialami dokter gia ketika menangani pasien yang harus
dilepas seluruh alat medis tapi tiba-tiba keajaiban datang pasien tersebut
tetap masih hidup ketika itu elsa meresponnya tidak seperti orang lain yang
diceritakan dokter gia, dimana mereka merespon kagum dan sulit dipercaya. Dari
situ dokter gia sudah merasakan keanehan tetapi dia mencoba untuk berfikit
positif.
Pada
saat keberangkatan ke eropa, elsa terlambat datang menuju bandara dan tidak
banyak bicara dengan dokter gia. Disitu dokter gia masih berfikir positif
mungkin elsa lelah karena sehabis pulang kerja. Sampai di eropa pun elsa tidak
excited yang dibayangkan oleh dokter gia. Elsa tampak tak semangat dan tidak
banyak komentar. Tiba di swiss tepatnya gunung stitlis elsa mencoba berbicara
dengan dokter gia. Elsa menginginkan diantara mereka hanya berteman saja. Elsa
memutuskan dokter gia disaat mereka sedang berlibur bersama disitu membuat
dokter gia benar-benar sakit hati dan kecewa. Liburan tetap berlangsung sampai
selesai walaupun elsa seperti menganggap dokter gia tidak berada disitu.
Hari
terakhir liburan dokter gia tidak memutuskan untuk langsung pulang ke indonesia
tetapi memutuskan untuk ke amsterdam untuk mengobati rasa sakit hatinya. Selama
di amsterdam dokter gia mencoba untuk merenungi perjalanan cintanya bersama
elsa dan memutuskan untuk segera move on dari elsa.
Sampai
di jakarta dokter gia menyibukkan diri dengan rutinitas pekerjaannya sebagai
dokter. Suatu waktu ayahnya dokter gia mengabarkan bahwa laki-laki yang terkena
bisul yang ditolong dokter gia pada saat di eropa memberikan pesan bahwa dia
memiliki keponakan perempuan cantik yang siapa tau berjodoh. Gadis itu bernama
syafira bertempat tinggal di surabaya. Dokter gia mencoba menghubungi fira
duluan yang kemudian direspon baik oleh fira. Dokter gia memutuskan untuk
bertemu dengan fira di surabaya. Ketika bertemu dengan fira, dokter gia merasa
memiliki ketertarikan dengan fira. Padahal diantara mereka memiliki perbedaan
yang cukup banyak. Dokter gia suka membaca buku elsa tidak suka membaca buku.
Dokter gia suka sepak bola elsa tidak menyukai sepak bola, dsb. Seperti sudah
yakin bahwa elsa merupakan jodohnya dokter gia memetuskan untuk menyatakan
cintanya ke fira dengan memberikan sebuah puisi. Fira menerima dokter gia untuk
menjadikan dirinya kekasih halalnya. Seperti alam berkonspirasi kemudahan
menuju lamaran dan pernikahn mereka dimudahkan walaupun terbentang jarak antara
jakarta – surabaya. Tepat bulan maret dokter gia dan elsa melangsungkan
pernikahannya.
Sebenernya
novel ini sederhana banget kisahnya. Cocok banget bagi para pemula yang tidak
terlalu gemar membaca untuk membaca buku ini karena benar-benar alurnya
sederhana banget. Hal yang menarik dari buku ini adalah disisipkan
cerita-cerita pasien dokter gia selama berada di ruang IGD. Selain itu gue juga
suka cara novel ini dalam menceritakan spot-spot di makkah dan madinah yang
membuat gue berimajinasi seolah-olah gue juga sedang berada disana. Bikin baper
si itu, gue jadi pengen ke makkah untuk umrah.
Jakarta,
06 Februari 2019 - Salmah
Komentar
Posting Komentar