Langsung ke konten utama

Setelah Lulus Mau Kemana?

"Cita cita kalian setelah lulus mau kemana?"

Kalimat diatas ada pertanyaan dari dosen akuntansi forensik gue pada saat kuliah pertemuan pertama di semester 7. Pada saat beliau nanya, sebenernya gue udah punya rancangan gue mau kemana, harus melakukan apa. Karena cita cita gue ini sedikit agak berbeda yang kadang kalo ditanya pun suka malu jawabnya. Kecuali sama orang-orang yang gue kenal.
Pertanyaan diatas berlanjut masing-masing dari kami mahasiswa kelas akuntansi forensik diminta untuk menyebutkan cita-cita kami setelah lulus kuliah. Kebanyakan dari mereka menjawab ingin menjadi auditor, bekerja di konsultan pajak, menjadi pengusaha, pns dan ada satu orang yang jawabnya ingin menjadi anggota dpr. Diantara jawaban sekelas yang berbeda hanya ada 2 orang yaitu gue dan temen gue yang mau jadi anggota dpr. Ketika ditanya cita cita kamu setelah lulus kuliah, gue sempet mikir lama karena sejujurnya rencana gue ini berbeda dengan kebanyakan orang lain dan bertentangan dengan jurusan yang gue ambil saat ini. Akhirnya gue menjawab "Cita cita saya banyak pak, tapi saya ingin membuat sebuah komunitas sosial" terus dosen gue nyautin "komunitas sosial di bidang finance?" disitu gue bingung ga ngerti maksudnya apa akhirnga gue hanya mengangguk.
Setelah dosen gue bercuap cuap, tiba tiba dosen gue bilang "Untuk kamu yang ingin memiliki komunitas sosial dari sekarang kamu harus mengikuti event sosial untuk menambah link. Teman saya punya starup, dia mengumpulkan barang barang yang dibuat oleh orang orang pedalaman disekitaran papua nah teman saya ini yang menjualkan barang-barang tersebut nah nanti hasilnya uangnya diserahkan ke mereka lagi jadi temen saya hanya mencari pembeli untuk menjualkan barang barang tersebut". Mendengarkan penjelasan tersebut gue paham maksud dari yang tadi beliau bilang membuat komunitas sosial dibidang finance.
Sebenernya cita cita gue sederhana yaitu ingin bermanfaat untuk orang lain. Gue ingin bekerja di tempat yang bisa bermanfaat orang lain. Jadi gue bekerja bukan hanya untuk mencari uang tapi juga bisa berbuat kebaikan dan menebarkan kebermanfaatan. Oke mungkin itu kurang konkrit yak. Jadi gue pengen bekerja jadi guru di sekolah alam atau pun gue bekerja di komunitas sosial.  Bertentangan banget kan sama jurusan gue yang notabane nya akuntansi. Bisa si jadi guru ekonomi, tapi gue inginnya di sekolah alam. Sebenernya ini karena terinspirasi dari seseorang sih kenapa gue ingin sekali menjadi guru di sekolah alam. Terus kenapa gue juga pengen bekerja di komunitas sosial karena gue ingin bisa bermanfaat untuk orang banyak. Disini gue bisa jadi volunteer yang turun langsung ke lapangan atau pun orang orang yang bekerja di dalam ruangan yang penting di komunitas sosial.

Kenapa sih gue pengen banget menjadi guru sekolah alam dan bekerja di komunitas sosial? Alasannya karena gue percaya disana banyak orang orang baik yang memiliki visi yang sama yaitu menebar kebermanfaatan untuk orang lain. Karena ketika kita sudah berkumpul dengan orang-orang baik kita akan tertular tergerak untuk melakukan kebaikan.

Doakan gue yaa untuk bisa mewujudkan itu semua tapi walaupun tidak terwujud tetap doakan gue untuk selalu menebar kebermanfaatan dimanapun tempat itu berada.

Jakarta 20 Oktober 2018 | Salmah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok

REVIEW NOVEL Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok ... Judul               : Kita Akan Tetap di Jalan Ini Seperti Kemarin, Hari Ini, dan Esok Penulis             : Muhammad Lili Nur Aulia Hal                  : 253 Halaman Penerbit           : Ihsanmedia.com             Atas dasar karunia Allah, lalu kebersamaan ini pun kita mulai karena Allah dan untuk Allah. Tidak ada yang lebih mulia daripada menyadari bahwa kebersamaan ini adalah murni karena karunia dan hidayah Allah. Tak ada yang lebih agung daripada menyadari bahwa kita memulai perjalanan ini betul-betul karena Allah dan bertujuan untuk menggapai ridha Allah.    ...

Tempat Pela Pela

Jadi dua hari ini gue melewati jalanan pinggir rel stasiun tanjung priuk untuk menuju ke rumbel. Biasanya kita kalau menuju rumbel itu naik angkot 04 dari stasiun tanjung priuk. Tapi kemarin kita mencoba untuk berjalan kaki menuju rumbel dengan melewati rumah rumah di sepanjang pinggir rel. Nah  sebelumnya kita memang sudah diceritain kalau di pinggir rel yang deket stasiun itu ada tempat tempat kalo malem itu buat melakukan asusila kaya psk gitu. Nah tapi kita enggak pernah melihat langsung. Kemarin kita melihat langsung tempat itu. Awalnya sempat takut lewat pinggir rel itu. Takut terkena palak dan ada orang iseng. Tapi bismillah kita bertiga lewat situ. Temen gue si nisa udah pernah lewat situ. Tapi gue dan sipa belum pernah lewat situ. Sepanjang perjalanan kita melewati ada sebuah kamar kamar kecil berpetak petak disana. Gue sempet melirik kearah sana, dan tempatnya itu kecil banget. Terus dibenak gue sempat mikir "jangan jangan ini tempat yang banyak kaka kaka ceritain, ...

Review Novel : Catatan Hati di Setiap Doaku

Judul : Catatan Hati di Setiap Doaku Penulis : Asma Nadia, dkk Hal : 253 Halaman Doa adalah titik embun yang menjelma cahaya  manakala mimpimu gulita atau harapan tak menemukan jalannya (Asma Nadia) #Review Novel asma nadia memang tidak diragukan lagi. Karya karya nya mampu membuat para pembacanya ikut merasakan kejadian ditiap tiap kisahnya. Novel catatan hati di setiap doaku ini membuat gue teringat kembali betapa dahsyatnya kekuatan doa itu. Awal membaca cerita ini sudah membuat gue nangis merasa pilu. Paling berkesan yang menceritakan seorang istri yang masih tetap bertahan walaupun sang suami berselingkuh. Ujian dan cobaan berdatangan tapi si istri ini tetap bertahan dan berhusnudzon sama Allah. Tetap berdoa sama Allah agar suaminya suatu saat bisa bertaubat. Pihak keluarganya sudah meminta kepada si istri ini untuk ke orang pintar karena menurut keluarga mereka si suami sudah kena guna guna perempuan penggoda itu. Si istri ini tidak mau terpengaruh akan hal hal se...