Langsung ke konten utama

Postingan

Joget Tiktok

Postingan terbaru

Pengakuan Rasa

Aku mengakui bahwa ternyata keresahan yang aku rasakan akhir-akhir ini karna bentuk rasa kehilanganku yang tidak bertemu denganmu lagi.  Bisa saja suatu saat diluar sana kita akan bertemu. Tapi kemungkinan itu persentase nya kecil sekali.  Aku merasakan sangat kehilangan karena baru saja memulai perkenalan denganmu tapi karena keadaan harus juga cepat mengakhirinya. Rasanya telah lama aku tidak merasakan hal seperti ini. Hati yang bersorak ketika melihat sosokmu ada dalam jangkauanku. Berdebar ketika harus menatap matamu yang tajam. Dan caramu ketika memulai percakapan dengan ku memiliki panggilan yang unik.  Tak banyak kenangan yang aku punya saat bersamamu. Maka ketika harus berpisah aku merasakan kehilangan. Dan kegalauan yang kurasakan akhir-akhir ini karena tak berjumpa kembali denganmu. Bisa saja aku memulai percakapan melalui whatsapp tapi nyaliku tak seberani itu. Rasa malu yang menyelimutiku membuat aku enggan untuk memulai chatingan denganmu.  Terkadang aku...

Satu Atap

Dalam satu atap yang sama mereka saling menyembunyikan kesedihan dan kekhawatiran masing-masing. Dalam satu atap yang sama dari sorot mata mereka terpancar kesedihan yang sedang mereka rasakan. Uniknya mereka tidak pernah mengulik masalah satu sama lain.  Cara mereka bertahan dengan menampakan diri seolah semua baik-baik saja. Mereka memiliki cara yang unik dalam mengungkapkan kepedulian satu sama lain untuk menghibur.  Hiburan yang sangat sederhana, yang bisa saling menguatkan satu sama lain.  Mungkin banyak yang berbisik mengenai mereka yang tampak tidak saling peduli. Tapi nyatanya mereka sangat peduli dengan cara masing-masing yang kadang tak bisa dipahami orang lain. Itulah cara mereka menebar cinta didalam satu atap yang sama. Jakarta, 14 Juni 2021 | Salmah

2 Bulan

 Hari ini tepat 2 bulan setelah resign. Dan sampai saat ini masih terus berusaha mencari pekerjaan.  Pertanyaan sejenis : "kenapa resign?", "sayang banget loh resign kerjanya cuma di rumah aja juga" masih terdengar kebisingannya. Andai saja mereka tau, akupun sampai saat ini terus menyakinkan dirikku bahwa keputusan yang kubuat adalah benar. Tidak usahlah kalian menambah pertanyaan yang menambah bebanku. Aku tak putus asa. Terus menerus mencoba apply diberbagai platform pencarian kerja. Juga tak putus aku berdoa kepada Allah dengan keyakinan yang kuat bahwa janji Allah adalah benar dan pasti Allah akan memberikan aku pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya. Sebenatar lagi yakin pertolongan Allah akan datang. Sabar sedikit lagi. Jangan putus berdoa yaaa  Terus percaya dengan janji Allah ya sal  Laa haula walaquwwata illabillah  Jakarta, 23 Maret 2021 | Salmah

Pertanyaan "Kapan?"

 Akhirnya aku memasuki fase memiliki rasa takut akan pertanyaan "kapan?" Menjelang lebaran tiba. Bayang-bayang sanak saudara yang bersilaturahim ketika lebaran dan dalam obrolan menanyakan kabar pasti akan ada diselingi pertanyaan awalan kata "kapan?". Didalam kepalaku sudah menyiapkan jawaban ketika pertanyaan itu akan menyerang kepadaku. Bahkan aku ada niatan selepas sholat ied dan bersalaman dengan kedua orang tuaku, ingin rasanya menyembunyikan diri di kamar saja. Belum memasuki lebaran saja sudah ada beberapa yang menanyakan kalimat awalan "kapan?". Rasanya? Sakit dan patah.  Pedihnya lagi aku tak bisa banyak membela bahkan kadang aku berikan senyum aja. Seandainya aku tau jawaban pertanyaan mereka perihal "kapan?", sudah pasti akan ku jawab dengan lantang. Nyatanya aku juga tidak bisa memberikan jawaban yang tepat dari pertanyaan itu.  Atau jurus paling ampuh ketika sudah lelah dengan pertanyaan itu jawabannya hanya "doakan saja ya...

Rindu

Malam ini ada rindu yang teramat menggebu.  Kepada dirimu, yang aku pun tak tau kabarmu saat ini bagaimana? Lama rasanya aku tak bertemu ataupun berkomunikasi denganmu. Ada rindu ingin sekali menanyakan kabarmu tapi apalah daya aku tak bisa bertindak sejauh itu walaupun hanya bertanya kabar denganmu. Media sosialmu pun tak aktif. Hanya sesekali saja muncul di beranda sosial mediaku.  Itupun kau hanya sekedar merepost saja.  Andai aku memiliki keberanian, ingin sekali menghubungimu kembali.  Bisa menggunakan berbagai alasan agar bisa tau kabarmu seperti apa.  Lagi-lagi aku tidak berani sejauh itu.  Hanya kepada Tuhan saja aku berani mengadu.  Perihal rindu yang terkadang datang menggebu. Kepada dirimu semoga selalu dalam perlindungan Allah.  Jakarta, 24 April 2021 | Salmah

Jaga Lisanmu

Kebisingan kembali mengusik ku lagi. Ketenangan yang sedang ku bangun luluh lantah diterjang pertanyaan yang begitu menyakitkan. Hatiku sakit ketika semua orang memborbardir pertanyaan yang sama kepadaku.  Tak taukah kalian saat ini aku juga masih berjuang untuk menyakinkan diriku bahwa keputusan yang aku buat adalah benar. Tapi teganya kalian mencecar pertanyaan yang membuatku sakit.  Tolonglah aku ini sedang tertatih untuk bangkit jadi jagalah lisan kalian sedikit saja.  Jakarta, 05 April 2021 | Salmah