Ada waktu
istimewa dalam sehari semalam yaitu pada sepertiga malam terakhir. Ada hari
istimewa dalam seminggu yaitu hari Jumat. Ada bulan istimewa dalam setahun,
itulah bulan Ramadhan. Jika saat menyambut bulan selain ramadhan kita tidak terlalu
peduli, maka jangan sampai perlakuan Ramadhan sama seperti bulan-bulan itu.
Karena Ramadhan adalah bulan khusus yang disediakan oleh Allah untuk Kita.
Ramadhan adalah
bulan dimana Kemahamurahan Allah berlimpah. Ramadhan laksana sebuah telaga
bening, airnya adalah magfiroh, gemericiknya tadarus dan zikir, tepiannya
berserah diri dan sabar, dan mari berlomba lomba menjadi ikan di dalamnya yang
senantiasa menikmati telaga Ramadhan yang jernih.
MEMPERSIAPKAN BEKAL
Gagal
merencanakan, kata Aa Gym, sama dengan merencanakan kegagalan. Layaknya seorang
pengelana bijak, sebelum berangkat berkelana ia pasti akan mempersiapkan segala
bekal yang diperlukan dalam perjalanannya. Begitu juga dengan seorang muslim,
saat ia akan berkelana melintasi Ramadhan, segala bekal harus dipersiapkan
dengan baik. Untuk apa? Tentu saja agar perjalanan melintasi bulan mulia itu
menjadi nyaman, tak ada kendala berarti, bebas hambatan, penuh kekhusyukan, dan
Ramadhan akhirnya menjadi momentum terindah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Rasullah member
kita banyak petunjuk mengenai apa saja yang perlu kita persiapkan untuk
menyambut hadirnya bulan mulia ini.
BERDOA
Pertama mari
kita senantiasa berdoa agar Allah mempertemukan kita dengan Ramadhan. Karena
datangnya ajal tak dapat ditebak. Meskipun hadirnya Ramadhan tinggal menunggu
hitungan hari, bahkan hitungan jam, bisa jadi satu menit sebelum ramadhan tiba,
Izrail sudah datang menjemput.
Maka Rasullah
mengajarkan satu doa yang sangat popular untuk diamalkan pada bulan Rajab dan
Syakban: “Allahumma barik lana fi rajaba
wa sya’bana wa balighna ramadhana.” “Ya Allah, berkahilah kami pada bulan rajab
dan sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan ramadhan.” (HR. Ahmad dan
Tabrani)
MERANCANG AGENDA
Ramadhan
sangatlah singkat, maka mari kita manfaatkan setiap detiknya dengan
amalan-amalan yang berharga. Usahakan agar setiap waktu yang berlalu tidak
lepas dari ketaatan, penambahan ilmu, pembersihan diri, dan mendekatkan diri
kepada Allah. Mari sebelum ramadhan merancang agenda sedetail mungkin, agar
waktu kita berisi kegiatan-kegiatan yang padat amal.
TOBAT
Persiapan
berikutnya untuk menyambut Ramadhan, mari kita bersihkan diri dari segala dosa.
Baik dosa kepada Allah, maupun dosa kepada sesame manusia. Noktah noktah dosa
yang selama ini menutupi hati dan menghijabi nurani kita sebisa mungkin kita
lunturkan sebelum memasuki Ramadhan. Ketika tumpukan dosa yang menghijabi kita
dengan Allah telah luntur, semoga kita lebih mudah mendekatkan diri kepada
Allah.
Semoga dengan
tiga persiapan di atas, kita diberikan oleh Allah kesempatan lagi tahun ini
untuk berjumpa dengan Ramadhan, mengoptimalkan detik demi detik Ramadhan dengan
hati yang jernih, karena dosa-dosa yang menutup hati dari cahaya Ilahi telah
luntur, hilang tak berbekas.
Komentar
Posting Komentar